Apa yang dimaksud dengan Stratifikasi Sosial ?
Stratifikasi Sosial atau Pelapisan Sosial adalah Pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat)
Pitirim Alexandrovich Sorokin |
Stratifikasi Sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah
Perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul
"Social Stratification"
Mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat hidup teratur.
a) Dasar-Dasar Pembentukan Stratifikasi Sosial
Kriteria yang menonjol atau dominan adalah sebagai dasar pembentukan stratifikasi sosial, diantara contohnya adalah :
1. Ukuran Jabatan
Dalam kehidupan seseorang yang mempunyai Jabatan atau wewenang paling besar ia akan
menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial.
Contohnya adalah seorang Direktur dalam perusahaan, Ia akan disegani oleh orang-orang yang Jabatannya lebih rendah dibawahnya. Sehingga dalam Stratifikasi Sosial, Ia akan menempati lapisan teratas diperusahaan tersebut.
2. Ukuran Ilmu Pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang
menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu
pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial
masyarakat yang bersangkutan.
Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya
terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang
disandang oleh seseorang.
3. Ukuran Kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat
ke dalam lapisan-lapisan sosial, apabila seseorang memiliki
kekayaan paling banyak dimana ia akan termasuk lapisan teratas dalam
sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai
kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah.
Kekayaan
tersebut dapat dilihat antara
lain pada bentuk tempat tinggal, kepunyaan benda-benda tersier yang dimilikinya,
cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja, serta
kemampuannya dalam berbagi kepada sesama.
4. Ukuran Politis
Stratifikasi Sosial berdasarkan ukuran politis dilihat pada penggolongan anggota
masyarakat berdasarkan tingkat kekuasaan yang dimiliki. Semakin besar
kekuasaan yang dimiliki, maka semakin tinggi pula statusnya di
tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Pada Stratifikasi Sosial berdasarkan ukuran politis membentuk masyarakat terbagi menjadi dua kelompok besar. Yang Pertama adalah Kelompok lapisan atas yaitu elite kekuasaan atau disebut juga kelompok dominan (menguasai), sedangkan kelompok lapisan bawah yaitu kelompok masyarakat yang dikuasai disebut massa atau kelompok terdominasi (terkuasai).
Pada Stratifikasi Sosial berdasarkan ukuran politis membentuk masyarakat terbagi menjadi dua kelompok besar. Yang Pertama adalah Kelompok lapisan atas yaitu elite kekuasaan atau disebut juga kelompok dominan (menguasai), sedangkan kelompok lapisan bawah yaitu kelompok masyarakat yang dikuasai disebut massa atau kelompok terdominasi (terkuasai).
5. Ukuran Keturunan
Ukuran
keturunan tidak terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan, keturunan berdasarkan golongan kebangsawanan atau kehormatan. Dalam hal ini kesemua gelar diperoleh berdasarkan kelahiran atau
keturunan. Apabila seseorang berasal dari keluarga bangsawan secara
otomatis orang tersebut menempati lapisan atas berdasarkan keturunannya.
6. Ukuran Agama
Yang terakhir adalah Stratifikasi Sosial dalam ukuran Agama, dalam kriteria Agama ini menurut saya sangat terasa pada Majelis-Majelis maupun pada suatu Masyarakat, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, seperti rendah hati, suka menolong sesama, maupun menyampaikan ilmu ilmu Agama yang sangat bermanfaat oleh masyarakat dengan cara berdakwah. Dalam hal ini, orang tersebut menempati lapisan atas dalam Statifikasi Sosial, sangat disegani dan dihormati oleh masyarakat yang bersangkutan.
b) Kasus Pribadi
Setelah kita mengetahui apa itu Stratifikasi Sosial, mungkin diantara teman-teman semua mempunyai Kasus dalam Stratifikasi Sosial seperti apa yang telah dijelaskan pada contoh ukuran Stratifikasi Sosial diatas.
Begitu juga dengan Kasus Stratifikasi Sosial yang terjadi saat ini dalam hidup saya adalah mungkin dalam Ukuran Agama, Alhamdulillah tanpa Saya sadari akan perilaku dan sikap saya diMasyarakat, Saya merasa termasuk dalam anak yang baik, dalam arti baik adalah baik dalam sekolah nya, baik dalam pergaulan dilingkungan saya ini, baik dalam menjaga nama baik keluarga, baik dalam berorganisasi muslim, dan lain-lain.
Salah satu contoh Stratifikasi Sosial yang terjadi dalam hidup saya adalah dalam organisasi muslim rumah zakat, dalam organisasi ini saya bertindak sebagai mentor, tugas mentor adalah membina anak-anak rumah zakat dalam hal ilmu-ilmu Agama. Jadi dalam hal ini saya menempati posisi atas dalam organisasi seperti dalam Stratifikasi Sosial dalam ukuran Jabatan.